Seringkali dalam praktek mengajar di lapangan guru dihadapkan dengan berbagai masalah baik itu masalah pribadi ataupun masalah yang terdapat di lingkungan sekolah tersebut. Dalam keadaan tersebut guru dituntut untuk tetap menjaga profesionalisme dalam mengajar, yang dalam artian tidak melampiaskan amarahnya kepada siswa yang notabennya tidak mengetahui permasalahan yang dialami oleh guru tersebut.
Agar pembelajaran dapat
berlangsung secara optimal, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan kecerdasaran mengelola emosional dalam melaksanakan proses
pembelajaran di dalam kelas. Diharapkan guru mampu mengembangkan kecerdasan
emosi dalam proses pembelajaran sebagai bentuk pengamalam dari etika profesi
sebagai guru.
1. Menerima Emosi Yang
Dirasakan
Mengabaikan emosi dari
waktu ke waktu akan mengakibatkan timbulnya kecemasan yang berlebihan. Oleh
sebab itu, cobalah untuk bisa menerima setiap emosi yang dirasakan, dan
ekspresikan emosi secara tepat. Bila memiliki masalah dan lebih memilih untuk
menyangkal emosi yang ada atau bahkan dibiarkan sampai menumpuk, hal ini malah
akan memperburuk keadaan. Perilaku ini sama dengan membiarkan untuk menyiksa
diri sendiri secara tidak langsung. Tantangan terbesarnya adalah untuk mengakui
bahwa ada hal yang salah dalam diri. Sadari bahwa adanya perasaan negatif dan
positif dalam diri sendiri adalah hal yang manusiawi. Setelah mengakui dan
menyadari kesalahan dan perasaan yang ada, barulah bisa memecahkan masalah yang
ada dan mendapat kejelasan.
2. Melatih diri untuk
Mindfulness
Mindfulness mengajarkan
kita bagaimana cara melatih pikiran agar terkonsentrasi sekaligus agar pikiran
menjadi termurnikan. Kedamaian dan kebahagiaan dapat tercapai karena kita dapat
mengendalikan pikiran dan emosi yang kemudian akan memicu rasa tulus dan ikhlas
yang akan diikuti oleh rasa syukur terhadap apa yang dimiliki. Kemampuan
mindfulness atau memusatkan perhatian merupakan kemampuan individu dalam
memproses informasi melalui pancaindra, memori, dan proses kognitif dalam
jumlah terbatas yang didapat dari sumber yang sangat besar. Kemampuan ini
penting untuk terus dilatih agar setiap individu memiliki kemampuan untuk
mengendalikan dirinya sendiri.
3. Berusaha Untuk
Bersikap Tenang
Cobalah untuk memahami
apa yang sebenarnya dengan memperhatikan reaksi fisik apa yang kemungkinan
muncul. Tanda-tanda fisik seperti bagian tubuh yang merasakan sensasi, jantung
berdebar kencang, atau perut terasa sakit, bisa menjadi petunjuk tentang apa
yang kita alami secara emosional.
Tetap tenang dan
berusaha untuk mencari tahu apa yang akan terjadi pada kita secara fisik, bisa
mengalihkan fokus serta membuat sebagian kecenderungan emosi hilang.
4. Memberikan ruang
untuk beristirahat sejenak
Emosi terjadi dengan
cepat dan datang tiba-tiba. Karena itu, cara pertama yang bisa kita lakukan
untuk mengatur emosi adalah den
5. Menentukan Cara
Untuk Merespon Emosi
Saat merasakan emosi,
kita dihadapkan dengan berbagai pilihan tentang bagaimana cara untuk
meresponnya. Contohnya, saat merasakan amarah terhadap kesalahan yang dilakukan
siswa seringkali kita dihadapkan pada pilihan menyalahkan siswa tersebut atau
memberitahukan siswa dengan cara yang baik. Maka perlunya kita bersikap tenang
terlebih dahulu lalu meredakan emosi dan mengarahkan dengan baik siswa yang
melakukan kesalahn tersebut.
Itulah kiat-kiat yang
dapat guru lakukan untuk bisa mengontrol emosional dengan baik agar tetap bisa
menjawa profesionalisme dalam mengajar.
0 Komentar